Tuesday, May 29, 2012

Juliet


Romeo and Juliet mungkin adalah kisah cinta tragis paling terkenal di dunia. Selama ini kita tahu bahwa William Shakespeare adalah pria di balik kisah itu, yang banyak kita jumpai di buku, drama maupun film. Namun apa yang mungkin tidak kita ketahui, adalah pertama, bahwa Romeo and Juliet karya Shakespeare bukanlah karya yang pertama, ada beberapa penulis yang sebelumnya telah menulis kisah itu. Kedua, bahwa Romeo and Juliet bukanlah kisah fiksi, melainkan sejarah. Ketiga, Romeo and Juliet yang asli bertempat di Sienna—sebuah kota di Italia—dan bukan di Verona seperti versi Shakrespeare.

Julie Jacobs, seorang gadis yang sama sekali tidak romantis dan terobsesi pada Shakespeare, sama sekali berbeda dengan saudari kembarnya Janice yang manja, genit dan egois. Mereka tinggal bersama Bibi Rose, yang mengasuh mereka sejak Ibunya meninggal karena kecelakaan di Italia. Setelah Bibi Rose meninggal, Julie dan Janice baru mengetahui bahwa nama mereka sebenarnya adalah Giullietta dan Giannozza Tolomei. Maka mulailah Julie alias Giullietta menelusuri sejarah keluarganya sambil berusaha menemukan ‘sesuatu’ yang hingga kini disembunyikan dengan baik oleh ibunya: Diane Tolomei.

Begitu tiba di Italia, Giullietta langsung berkenalan dengan seorang pemuda bernama Allesandro Santini dan ibu baptisnya, Eva Maria Salimbeni. Dari sinilah bergulir kisah tentang sejarah permusuhan abadi dua keluarga besar yang menjadi penguasa Sienna berabad-abad lalu: keluarga Salimbeni dan Tolomei. Giullietta berhasil menemukan ‘peninggalan’ ibunya yang—alih-alih benda berharga—isinya justru tulisan-tulisan, surat-surat serta buku Romeo and Juliet-nya Shakespeare. Nampaknya dari semua dokumen itulah Giullietta harus mengupas pertalian dirinya dengan Juliet yang asli, yang berasal dari keluarga Tolomei juga!

Hingga masa kini, kutukan yang berlangsung sejak tragedi yang menimpa Romeo dan Juliet masih tetap menaungi keluarga-keluarga yang terlibat. Diane Tolomei menyelidiki hal itu, berusaha mencari cara menghentikan kutukan itu demi kebahagiaan putri kembarnya, dan kini tugas Giullietta dan Giannozza lah untuk melanjutkan tugas itu. Salah satu cara untuk memutus kutukan itu konon, adalah dengan menyatukan Romeo dan Giullietta. Nah, kini Giullietta telah datang ke Sienna, sekarang di manakah sang Romeo bersembunyi? Kalau Romeo yang seharusnya merebut hati Giullietta, lalu mengapa justru benih-benih cinta yang mulai tumbuh di hati Giullietta justru berasal dari Allesandro si cowok sinis Kepala Keamanan itu, yang nama keluarganya Santini?

------

Juliet adalah kisah yang unik karena menggabungkan unsur sastra (Shakespeare) dan sejarah. Mungkin bagi yang sudah pernah membaca Romeo and Juliet akan sangat antusias membaca buku ini, di mana kita akan menjumpai banyak petikan-petikan dialog dan kisah dari Romeo and Juliet. Juga karena kisahnya amat mirip dengan kisah sejarah yang terjadi di Sienna (perseteruan dua keluarga dan kisah cinta sepasang insan yang berakhir tragis).

Kisah ini dirangkai dari dua sisi, sisi modern dan sisi sejarah. Keduanya berjalan beriringan, hingga di satu titik di mana tragedy itu terjadi. Dan di sepanjang kisah kita diajak untuk melihat kecantikan Italia, baik pada jaman dulu, namun lebih banyak pada jaman sekarang. Yang lebih unik lagi, kisah Romeo dan Giullietta yang asli berkaitan juga dengan wabah pes yang melanda dunia, dan kelak dikenal sebagai Black Death. Black Death inilah yang konon dipercaya sebagai bagian dari sebuah kutukan. Pertanyaannya, apakah perjuangan Julie benar-benar sepadan dengan hasil akhir yang ia inginkan? Apakah permata bernilai tinggi yang diwariskan oleh ibunya? Atau justru sesuatu yang jauh lebih bernilai daripada permata, yang menunggu Juliet di akhir petualangannya? Dan apakah sesuatu yang sangat berarti itu?

Meski sebenarnya kisah ini sangat menarik dan eksotis, dan telah diterjemahkan dengan baik oleh Penerbit Qanita, namun aku merasa buku ini kurang sukses ‘membawa aku ke dalam cengkeraman kisahnya’, seperti yang biasa aku rasakan ketika membaca buku-buku ‘bintang lima’. Aku merasa seolah sedang membaca sebuah kisah, dan bukannya terseret ke dalam kisah itu sendiri seperti yang aku rasakan—misalnya—dengan buku-buku karya Tracy Chevalier atau Ken Follett. Hanya itulah kekurangannya yang membuat aku beberapa kali sempat merasa bosan ( buku ini benar-benar tebal dan melelahkan meski cukup seru). Untuk itu memberikan tiga setengah bintang untuk Juliet (dibulatkan menjadi tiga J). Menghibur tapi kurang mencengkeram….

Judul: Juliet
Penulis: Anne Fortier
Penerjemah: Linda Boentaram
Penerbit: Qanita
Terbit: Januari 2012
Tebal: 712 hlm

2 comments:

  1. akkk mau buku ini mb, wishlistku tapi mahal banget, ada buku sekennya g mb?

    ReplyDelete
  2. premisnya cukup menjanjikan ya, tapi buku2 kayak gini memang cenderung bagus di beberapa bagian dan membosankan di bagian lainnya =D tapi baru tau tuh kalo Romeo and Juliet ternyata kisahnya bukan di Verona..Dulu aku pernah ke Verona dan berkunjung ke balkon yang dipercaya sebagai tempat Romeo merayu2 Juliet =D sekarang kalo dipikir2 lagi, itu mungkin hanya akal2an turisme aja hahaha

    ReplyDelete

Bagaimana pendapatmu?